PERCENTAGE OF CD3+ T LYMPHOCYTES EXPRESSING IFN-γ AFTER CFP-10 STIMULATION (Persentase Limfosit T-CD3+ yang Mengekspresikan Interferon Gamma Setelah Stimulasi Antigen CFP-10)

Authors

  • Yulia Nadar Indrasari
  • Betty Agustina Tambunan
  • Jusak Nugraha
  • Fransiska Sri Oetami

DOI:

https://doi.org/10.24293/ijcpml.v23i1.1181

Keywords:

CD3 , IFN-γ, TB paru kasus baru, flow cytometry, CFP-10

Abstract

Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi menular, disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Respons imun adaptif yang
diperantarai oleh limfosit T berperan sangat penting dalam menyingkirkan bakteri intraseluler. Hasilan sitokin IFN-γ merupakan
mekanisme efektor utama dari limfosit T. Pengembangan vaksin yang efektif dalam melawan infeksi TB mempertimbangkan faktor yang
mengatur hasilan IFN-γ. CFP-10 merupakan antigen yang disekresikan oleh Mycobacterium tuberculosis. Antigen ini dikenal sebagai
komponen vaksin potensial untuk TB. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan respons imun seluler yaitu persentase limfosit T-CD3+
yang mengekspresikan IFN-γ setelah dirangsang antigen CFP-10 di pasien TB paru kasus baru, TB laten dan orang sehat. Penelitian
ini menggunakan desain eksperimen murni di laboratorium secara in vitro pada kultur PBMC pasien TB paru kasus baru, TB laten
dan orang sehat. Subjek penelitian adalah 8 pasien TB paru kasus baru, 7 TB laten dan 7 orang sehat di RS Khusus Paru Surabaya.
Pemeriksaan persentase limfosit T-CD3+ yang mengekspresikan IFN-γ dengan metode Flow cytometry (BD FACSCalibur). Hasil dianalisis
dengan Kruskal-Wallis atau ANOVA satu arah. Rerata persentase limfosit T-CD3+ yang mengekspresikan IFN-γ di TB paru kasus baru
setelah stimulasi antigen CFP-10 (4,36%) lebih tinggi daripada sebelum stimulasi (3,50%) (nilai P=0,015). Rerata persentase limfosit
T-CD3+ yang mengekspresikan IFN-γ di TB laten setelah stimulasi antigen CFP-10 (3,96%) lebih tinggi dibandingkan sebelum stimulasi
(2,50%) tetapi tidak bermakna (nilai P=0,367). Rerata persentase limfosit T- CD3+ yang mengekspresikan IFN-γ di orang sehat setelah
stimulasi (1,66%) lebih rendah daripada sebelum stimulasi (2,89%) tetapi tidak bermakna (nilai P=0,199). Perubahan persentase
limfosit T-CD3+ yang mengekspresikan IFN-γ setelah stimulasi antigen CFP-10 antarkelompok tidak berbeda bermakna (nilai P=0,143).
Berdasarkan hasil telitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan persentase limfosit T-CD3+ yang mengekspresikan IFN-γ
di TB paru kasus baru setelah stimulasi antigen CFP-10. Hal ini menunjukkan limfosit T-CD3+ yang mengekspresikan IFN-γ berperan
dalam perlindungan terhadap infeksi TB paru.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Submitted

2018-04-11

Accepted

2018-04-11

Published

2018-04-11

How to Cite

[1]
Indrasari, Y.N., Tambunan, B.A., Nugraha, J. and Oetami, F.S. 2018. PERCENTAGE OF CD3+ T LYMPHOCYTES EXPRESSING IFN-γ AFTER CFP-10 STIMULATION (Persentase Limfosit T-CD3+ yang Mengekspresikan Interferon Gamma Setelah Stimulasi Antigen CFP-10). INDONESIAN JOURNAL OF CLINICAL PATHOLOGY AND MEDICAL LABORATORY. 23, 1 (Apr. 2018), 31–35. DOI:https://doi.org/10.24293/ijcpml.v23i1.1181.

Issue

Section

Articles