ERYTHROLEUKEMIA

Authors

  • Ailinda Theodora Tedja
  • Riadi Wirawan

DOI:

https://doi.org/10.24293/ijcpml.v23i2.1146

Keywords:

AML-M6, eritroleukemia, leukemia eritroid akut, pure erythroid leukemia, imunofenotip flow cytometry

Abstract

Leukemia eritroid akut dibagi menjadi dua (2) subtipe berdasarkan penggolongan World Health Organization (WHO) 2008,
yaitu eritroleukemia dan pure erythroid leukemia. Penggolongan WHO 2008 menganjurkan diagnosis leukemia eritroid akut
cukup berdasarkan hasil menilai sumsum tulang, berdasarkan jumlah eritroblas dan sel blas, keberadaan diseritropoiesis, serta
disgranulopoiesis. Eritroleukemia merupakan bentuk leukemia mieloid akut yang jarang terjadi, yaitu <5% kasus leukemia mieloid
akut. Eritroleukemia terutama terjadi di orang dewasa dan lebih sering terjadi di laki-laki. Satu kasus dilaporkan perempuan berusia
42 tahun dengan hasil memeriksa pansitopenia di laboratorium, kemudian dinilai sumsum tulangnya dan didapatkan eritroblas 67%
All Nucleated Cells (ANC), disertai diseritropoiesis yang jelas dan blas 25% Non-Erythroid Cells (NEC) dengan disgranulopoiesis 35%.
Hasil ini menetapkan diagnosis eritroleukemia (AML-M6) berdasarkan penggolongan WHO 2008. Hasil memeriksa imunofenotip flow
cytometry didapatkan komponen eritroid dan mieloid yang mendukung diagnosis eritroleukemia. Pemeriksaan imunofenotip dengan
flow cytometry tersebut sebenarnya tidak diperlukan untuk menetapkan diagnosis eritroleukemia. Pemeriksaan sitogenetika disarankan
untuk menentukan peramalan perjalanan penyakit.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Submitted

2018-03-29

Accepted

2018-03-29

Published

2018-03-29

How to Cite

[1]
Tedja, A.T. and Wirawan, R. 2018. ERYTHROLEUKEMIA. INDONESIAN JOURNAL OF CLINICAL PATHOLOGY AND MEDICAL LABORATORY. 23, 2 (Mar. 2018), 197–202. DOI:https://doi.org/10.24293/ijcpml.v23i2.1146.

Issue

Section

Case Report