ANALYSIS OF MEAN PLATELET VOLUME AS A MARKER FOR MYOCARDIAL INFARCTION AND NON-MYOCARDIAL INFARCTION IN ACUTE CORONARY SYNDROME
DOI:
https://doi.org/10.24293/ijcpml.v24i1.1160Keywords:
Mean platelet volume, sindrom koroner akut, infark miokard, aterosklerosis ABSTRACT Acute Coronary Syndrome (ACS) is an acute manifestation of ruptured atheroscleroticAbstract
Sindrom Koroner Akut (SKA) merupakan manifestasi akut dari plak aterosklerosis pembuluh darah koroner yang koyak atau pecah.
Platelet berperan penting pada patogenesis aterosklerosis dan SKA. Nilai MPV yang tinggi mencerminkan ukuran platelet yang lebih besar
dan lebih reaktif. Penelitian ini merupakan penelitian retrospektif potong lintang di Rumah Sakit Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar
dengan mengambil data pasien dengan diagnosa SKA (STEMI, NSTEMI dan UAP). Sampel SKA kemudian dibagi menjadi kelompok
Infark Miokard (STEMI dan NSTEMI) dan non-Infark Miokard (UAP). Nilai platelet dan MPV diambil dari hasil pemeriksaan darah rutin
pertama sejak pasien masuk Instalasi Gawat Darurat RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo. Nilai platelet dan MPV dibandingkan berdasarkan
kelompok SKA. Sebanyak 251 data pasien SKA Infark Miokard dan non-Infark Miokard diperoleh masing-masing 191 data pasien Infark
Miokard dan 60 data pasien non-Infark Miokard. Hasil uji statistik Mann-Whitney tidak didapatkan perbedaan bermakna nilai platelet
antara pasien SKA Infark Miokard dan non-Infark Miokard (263,4 ± 93,2 vs 285,2 ± 98,7; p=0,215). Namun didapatkan perbedaan
bermakna nilai MPV antara pasien SKA Infark Miokard dan non-Infark Miokard (8,3 ± 1,13 vs 7,9 ± 1,2; p=0,013). Hasil penelitian
didapatkan nilai MPV di SKA Infark Miokard lebih tinggi daripada SKA non-Infark Miokard. Peneliti menyarankan penggunaan MPV
sebagai tolok ukur yang berkemampuan dalam membantu penegakan diagnosa infark miokard.