THE RISK FACTOR OF ALLOANTIBODY FORMATION IN THALASSEMIA PATIENTS RECEIVING MULTIPLE TRANSFUSION (Faktor Kebahayaan Terbentuknya Aloantibodi pada Pasien Talasemia yang Menerima Transfusi Darah Berulang)
DOI:
https://doi.org/10.24293/ijcpml.v22i3.1239Keywords:
Talasemia, transfusi darah berulang, faktor kebahayaan untuk terbentuknya aloantibodiAbstract
Untuk kelangsungan hidup pasien talasemia intermediet dan mayor, memerlukan transfusi darah secara teratur. Transfusi berulang
ini berpeluang membentuk aloantibodi yang dapat menyebabkan kebahayaan hemolitik. Maka transfusi berulang akan memperberat
hemolitik karena pada pasien talasemia sudah ada proses tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui berbagai faktor
kebahayaan untuk terbentuknya aloantibodi pada pasien talasemia yang mendapat transfusi darah berulang khusus di RSUP Fatmawati,
Jakarta. Cara meneliti ini menggunakan rancangan potong lintang. Subjek penelitian adalah semua pasien talasemia yang mendapat
transfusi darah berulang di RSUP Fatmawati Jakarta yang memenuhi patokan kesertaan. Sebanyak 81 subjek diikutkan dalam penelitian
ini. Data pada penelitian ini di analisis secara statistik dengan uji Chi Kuadrat. Hasil menguji secara Chi Kuadrat menunjukkan: kelamin,
suku, diagnosis, selang transfusi darah, jenis darah, reaksi yang terkait, riwayat keluarga, kadar Hb. Kadar feritin dan golongan darah
bukan merupakan faktor kebahayaan untuk terbentuknya aloantibodi, sedang faktor usia, jumlah kantong darah yang ditransfusikan,
keberadaan komplikasi akibat transfusi darah dan lama masa waktu menerima darah transfusi, merupakan faktor kebahayaan untuk
terbentuknya aloantibodi pada pasien talasemia yang mendapat transfusi berulang di RSUP Fatmawati.